Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis artikulasi kepentingan petani kepada otoritas negara baik di tingkat lokal, supra lokal, maupun nasional dan menjelaskan hubungan patron klien bari pada gerakan petani kontemporer di Jawa Barat. Dalam proses gerakan sosial, peneliti juga menjelaskan kesediaan Organisasi Petani Lokal untuk terlibat dalam artikulasi bertingkat dan keyakinan komunitas petani lokal tentang efektivitas tujuan gerakan dengan keterlibatannya dalam organisasi Serikat Petani Pasundan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data baik primer maupun sekunder, melalui wawancara dengan para tokoh gerakan di kalangan petani dan aktivis gerakan sosial petani, Focus Group Discussion dengan beragam pemangku kepentingan, observasi partisipatif di semua lokasi penelitian, , dan juga studi literatur terhadap berbagai buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pengorganisasian di lingkup internal organisasi, berdasarkan kepentingan dan tingkat ancaman terhadap komunitas petani yang tergabung dalam Organisasi Petani Lokal dengan tujuan Serikat Petani Pasundan, lintasan aktivitas internal organisasi dimulai dari berpusat atau bergantung pada Serikat Petani Pasundan, hingga pada fase di mana aktivitas organisasi difokuskan pada Organisasi Petani Lokal. Kemudian, morfogenesis gerakan sosial kelompok tani lokal terjadi yang pada awalnya sebagai klien, pada periode gerakan kemudian berubah menjadi mitra dalam periode selanjutnya sebagai akibat dari meningkatnya kemampuan, kapasitas dan kemandirian petani. Kesimpulan dari penelitian ini, mendapatkan novelty bahwa masuknya Serikat Petani Pasundan dalam artikulasi kepentingan masyarakat petani lokal telah memunculkan hubungan patron-klien baru yang lebih bersifat politis, serta adanya peningkatan efektivitas artikulasi gerakan sosial petani terhadap keberhasilan tujuan gerakan.
Copyrights © 2025