Kendala dalam budidaya padi ialah rendahnya produktivitas. Dalam upaya peningkatan produktivitas padi, beberapa input teknologi dicoba di lapangan termasuk metode Hazton. Hazton adalah metode penanaman padi yang dirancang untuk meningkatkan produksi dengan menggunakan lebih banyak benih/lubang tanam. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh umur bibit dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi sawah. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan desain faktorial 3x3 dan empat ulangan. Faktor pertama adalah umur bibit padi (U), yang terdiri dari tiga taraf: U1 = 20 hari setelah tanam (HST), U2 = 25 HST, dan U3 = 30 HST. Faktor kedua adalah jumlah bibit/lubang tanam (J) pada juga terdiri dari tiga taraf, yaitu J1 = 20 bibit/lubang (kepadatan rendah), J2 = 25 bibit/lubang (kepadatan sedang), dan J3 = 30 bibit/lubang (kepadatan tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan umur bibit U1 (20 HST) merupakan perlakuan umur bibit terbaik dengan tanaman paling tinggi, jumlah anakan/rumpun paling banyak, produksi gabah dan 1000 butir gabah paling berat dibanding perlakuan umur bibitU2 (25 HST) dan U3 (30 HST). Sementara perlakuan jumlah bibit/lubang tanam J1 (20 bibit/lubang tanam) dan J2 (25 bibit/lubang tanam) lebih baik dibanding perlakuan J3 (30 bibit/lubang tanam) dalam produksi gabah dan 1000 butir gabah. Temuan ini dapat memberikan panduan bagi petani untuk meningkatkan hasil dan efisiensi dalam budidaya padi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025