Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penerjemahan dan tingkat keterbacaan teks wisata tentang Tugu Pahlawan Surabaya pada website Batiqa One. Teks promosi pariwisata digital harus menyampaikan informasi secara akurat dan mudah dipahami lintas budaya. Penelitian ini menggunakan model konseptual komparatif dengan teori strategi penerjemahan dari Newmark (1988), Baker (2011), dan Hoed (2006), serta penilaian kualitas terjemahan dari Nababan et al. (2012) yang mencakup akurasi, penerimaan, dan keterbacaan. Hasil menunjukkan bahwa dari 12 strategi, 11 digunakan, dengan transferensi dan parafrasa sebagai strategi yang paling sering dipakai. Secara umum, terjemahan tergolong akurat dan diterima, meskipun beberapa istilah lokal tidak diberi penjelasan tambahan yang diperlukan bagi pembaca asing. Untuk meningkatkan keterbacaan dan pemahaman lintas budaya, disarankan penggunaan kalimat yang lebih sederhana, penambahan glosarium, dan deskripsi istilah lokal. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan teks wisata digital yang efektif dan inklusif.
Copyrights © 2025