Kepadatan penduduk suatu wilayah menentukan perencanaan tata ruang, agar mencapai pertumbuhan penduduk dalam kawasan kabupaten atau kota yang berkualitas dan selaras dengan pembangunan kawasan setempat. Jumlah penduduk dipengaruhi migrasi, kematian dan kelahiran. Kelahiran itu penting untuk dikendalikan sebab jika angka kelahiran cukup tinggi tidak diimbangi dengan kemajuan sektor ekonomi akan menimbulkan masalah, jumlah kelahiran tinggi tidak masalah jika dapat terserap sektor ekonomi. Pentingnya memperhatikan faktor yang mempengaruhi angka, dengan harapan adanya peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dan sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh UMK, PDRBK, tingkat pengangguran, RLS, dan tenaga kesehatan terhadap angka kelahiran di Bali tahun 2019-2023. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa model estimasi terbaik adalah Fixed Effect Model. Hasil uji t menunjukan tingkat pengangguran berpengaruh negatif terhadap angka kelahiran sedangkan UMK, PDRBK, RLS, dan tenaga kesehatan tidak berpengaruh terhadap angka kelahiran. Hasil uji F menunjukan bahwa model terestimasi eksis. Anak-anak dipandang sebagai sumber modal utama ketika orang tua tidak lagi produktif, tingkat pengangguran cenderung memiliki lebih banyak anak. Untuk mencegah hal ini terjadi dimasa depan, pemerintah diharapkan tetap fokus mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pengendalian angka kelahiran. Pemerintah harus terus memberikan pendidikan yang memadai sebagai investasi.
Copyrights © 2025