Pasien yang menjalani kateter urin pasca operasi dapat mengalami kesulitan berkemih, baik dalam bentuk inkontinensia maupun retensi urin. Latihan kandung kemih bertujuan untuk memperpanjang interval buang air kecil, menstabilkan kandung kemih, dan mengurangi urgensi. Umumnya, latihan kandung kemih dilakukan dengan mengklem kateter selama dua jam dan melepasnya setelah satu jam sebelum kateter urin dilepas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas kandung kemih pelatihan sejak dini sebelum pelepasan kateter urin terhadap kejadian inkontinensia urin. Metode penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka melalui data dasar seperti PubMed, Crossref, dan Cochrane dengan kata kunci “Bladder Training” dan “Urinary Incontinence” atau “Inkontinensia Urin” atau “Eliminasi Urin” dan “Post Operation” atau “Post Operasi” dalam rentang tahun 2019-2024. Hasil pencarian memperoleh delapan artikel yang memenuhi kriteria PRISMA. Kriteria inklusi meliputi pasien dewasa (usia 30-60 tahun) yang menjalani operasi dengan kateterisasi, menggunakan metode Quasi-Experiment, RCT, dan Pre-Post Test, serta artikel berbahasa Inggris atau Indonesia yang dapat diakses secara gratis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandung kemih pelatihan dapat direkomendasikan sebagai terapi non-medis bagi pasien pasca operasi setelah irigasi dan selama pemasangan kateter. Terapi ini membantu memperkuat otot detrusor dan mengembalikan pola berkemih normal.
Copyrights © 2024