Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan gizi, sanitasi lingkungan, dan akses layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko stunting berdasarkan konsumsi protein, sanitasi, dan kepemilikan jaminan kesehatan pada balita di wilayah Samarinda Seberang. Sebuah penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional ini dilakukan pada April–Mei 2024 di wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas, yang mencakup Kelurahan Mangkupalas, Mesjid, dan Tenun, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Subjek penelitian adalah balita yang berusia 0–59 bulan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berusia 13–24 bulan (33,8%) dan berjenis kelamin laki-laki (52,5%). Sebanyak 63,8% mengalami stunting. Dari anak stunting, 69,1% memiliki konsumsi protein tidak adekuat, 80,8% hidup dalam sanitasi buruk, dan 58,3% memiliki jaminan kesehatan. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara konsumsi protein (p=0,022) dan sanitasi (p=0,000) dengan kejadian stunting. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara kepemilikan jaminan kesehatan dan stunting (p=0,319). Konsumsi protein dan kondisi sanitasi berhubungan signifikan dengan kejadian stunting, sementara kepemilikan jaminan kesehatan tidak. Disarankan agar dinas terkait bekerja sama dalam merancang program terpadu yang mengintegrasikan intervensi gizi dan sanitasi untuk menurunkan risiko stunting
Copyrights © 2025