Minat anak terhadap seni rupa, khususnya kegiatan menggambar, sering kali rendah akibat pendekatan pembelajaran yang monoton dan kurang merangsang imajinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi efektif dalam membangkitkan minat seni rupa pada anak usia dini, khususnya dalam konteks ketidaktertarikan mereka terhadap kegiatan menggambar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Tk Pelangi Jl Bhayangkara, Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 anak Kelompok A yang berusia 4–5 tahun dan Satu guru kelas sebagai partisipan utama. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi karya anak, kemudian dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktertarikan anak terhadap menggambar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya variasi media dan teknik yang digunakan, pendekatan pembelajaran yang monoton, serta minimnya dukungan lingkungan yang merangsang kreativitas. Untuk mengatasi hal tersebut, diterapkan beberapa strategi, seperti penggunaan media visual yang menarik, pendekatan pembelajaran berbasis bermain, dan pemberian contoh serta demonstrasi oleh guru. Strategi-strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi dan antusiasme anak dalam kegiatan menggambar. Selain itu, keterlibatan aktif orang tua dalam mendukung kegiatan seni rupa di rumah juga berkontribusi positif terhadap peningkatan minat. Dengan demikian pendekatan pembelajaran yang kreatif dan kontekstual oleh lingkungan yang mendukung dan keterlibatan orang tua dapat secara signifikan membangkitkan minat seni rupa pada anak usia dini. Implikasi dari temuan ini menunjukkan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran seni rupa untuk mengatasi ketidaktertarikan anak dan mendorong perkembangan kreativitas mereka sejak dini.
Copyrights © 2025