Kesejahteraan guru merupakan aspek fundamental dalam dunia pendidikan yang menentukan kualitas pengajaran dan motivasi guru dalam bekerja. Namun, kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi isu yang kompleks, terutama terkait gaji, tunjangan, beban kerja, serta apresiasi dari berbagai pihak. Sejarah menunjukkan bahwa kesejahteraan guru mengalami perkembangan, tetapi masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada peningkatan kesejahteraan mereka. Kurikulum Merdeka membawa perubahan besar terhadap peran guru, tetapi juga menambah beban kerja yang memengaruhi kesejahteraan mereka. Selain aspek finansial, kesejahteraan guru juga mencakup dimensi non-material seperti keseimbangan emosional, penghargaan sosial, serta dukungan dari lingkungan kerja dan masyarakat. Pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan peningkatan kesejahteraan, termasuk kenaikan gaji dan tunjangan profesi, tetapi realitanya masih belum mencukupi bagi sebagian besar tenaga pendidik, terutama guru honorer. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan lebih komprehensif yang tidak hanya berfokus pada aspek finansial, tetapi juga kesejahteraan psikologis dan sosial guru. Dengan demikian, kesejahteraan guru bukan hanya sekadar utopia, tetapi dapat diwujudkan sebagai realitas yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025