Kemampuan literasi siswa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) masih tergolong rendah, yang disebabkan antara lain oleh keterbatasan bahan ajar yang relevan dan pendekatan pembelajaran yang kurang kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan instrumen penilaian bahan ajar literasi berbasis pendekatan Whole Language, khusus untuk siswa sekolah dasar di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek validasi terdiri dari ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Hasil validasi menunjukkan bahwa ahli media memberikan persentase kelayakan sebesar 83,70% (kategori “Layak”), ahli materi sebesar 91,49% (kategori “Sangat Layak”), dan ahli bahasa sebesar 91,8% (kategori “Sangat Layak”). Temuan ini menunjukkan bahwa instrumen penilaian bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria validitas dan layak untuk digunakan pada tahap pengembangan dan implementasi selanjutnya. Penelitian ini memberikan kontribusi awal dalam peningkatan pembelajaran literasi yang kontekstual dan sesuai kebutuhan di wilayah 3T.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025