Sebagai juru masak tradisonal, RAN diperhadapkan dengan dinamika jaman yang akan menguji daya tahan RAN. Sekuat apa antibody yang di miliki RAN dalam menghalau virus modernitas. Untuk menganalisis nilai budaya RAN dan dapat dikembangkan sebagai produk wisata gastronomi di Desa Rambitan, Lombok Tengah menjadi tujuan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori proses sejarah masyarakat dari Piotr Sztompka, dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa RAN Sasak-Lombok memiliki kekayaan nilai budaya yang tinggi seperti anggota RAN semuahnya laki-laki memiliki keunikan tersendiri dalam tradisi tersebut. Selain itu etika komunikasi dalam penggunaan jasa RAN, pengetahuan lokal seperti mantra, bumbu masak, bahan pangan lokal, teknologi, pengelolaan, dan penyajian, serta nilai sejarah RAN. Namun selama ini RAN hanya eksis di saat pelaksanaan begawe Sasak, dan belum di kemas sebagai atraksi wisata gastronomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan kekayaan nilai budaya tersebut diatas, RAN sangat potensial untuk dikembangkan sebagai atraksi wisata gastronomi, sedangkan Desa Rambitan (Sade-Ende) dengan keberadaan RAN akan memperkuat eksistensinya sebagai desa wisata adat di NTB.
Copyrights © 2025