Penelitian ini bertujuan untuk memahami komunikasi interpersonal melalui interaksi penyandang disabilitas di Kopi Difabis. Perspektif Interaksionisme Simbolik (IS) menjadi landasan analisis dalam menguraikan gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas di dunia kerja. Penyandang disabilitas sering mendapatkan perlakuan diskriminasi serta kesulitan dalam bidang pekerjaan. Baznas DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta dalam membangun Kopi Difabis yang melibatkan penyandang disabilitas agar setara dengan non disabilitas. Membangun Kopi Difabis dilakukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar memiliki kesempatan di dunia kerja. Pemberdayaan penyandang disabilitas di Kopi Difabis menciptakan interaksi antara tenaga kerja dan konsumen melalui komunikasi interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data awal melalui wawancara dan data pendukung dari berbagai sumber yang mendukung. Hasil dalam penelitian ini adalah kesesuaian makna yang tercipta dari interaksi komunikasi antara penyandang disabilitas dan konsumen Kopi Difabis. Perilaku yang tergambar melalui interaksi menghasilkan makna yang sesuai dengan tujuan komunikasi dalam perspektif IS. Keterbatasan komunikasi lisan penyandang disabilitas diperkuat dengan media komunikasi seperti gawai elektronik dan papan petunjuk bahasa isyarat yang membantu proses komunikasi. Adanya kesesuaian makna dalam interaksi mewujudkan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam memenuhi profesionalitasnya. Kopi Difabis menjadi wadah inklusif dimana mereka merasa setara, mandiri, diterima dan dihargai tanpa diskriminasi.Kata Kunci: Disabilitas; Kopi Difabis; Interaksionisme Simbolik; Komunikasi Interpersonal
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024