Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi interpersonal dalam meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas di kelas keterampilan Sentra Wirajaya Makassar, dengan menggunakan teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO) oleh William Schutz. Teori FIRO menjelaskan tiga kebutuhan dasar dalam hubungan antarpribadi, yaitu kebutuhan untuk inklusi, kontrol, dan afeksi. Dalam konteks ini, penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif mampu memenuhi kebutuhan tersebut dan meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, data diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan peserta, pengajar, dan penerima manfaat non-disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang mendukung, seperti pengakuan terhadap kemampuan individu, dukungan emosional, serta interaksi yang membangun, sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan menyemangati peserta untuk berkembang. Kelas keterampilan yang didukung oleh pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta, baik fisik maupun mental, memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk merasa diterima dan dihargai. Temuan ini sejalan dengan teori FIRO, di mana kebutuhan inklusi, kontrol, dan afeksi berperan dalam membentuk hubungan sosial yang positif, meningkatkan rasa percaya diri, dan memotivasi partisipasi aktif dalam masyarakat. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal yang efektif dan inklusif merupakan faktor kunci dalam pemberdayaan penyandang disabilitas.
Copyrights © 2025