Fikosianin merupakan pigmen utama dalam Arthrospira platensis yang memiliki sifat antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan maupun kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kondisi biomassa terhadap karakteristik (rendemen, konsentrasi fikosianin, indeks kemurnian) dan aktivitas antioksidan fikosianin A. platensis yang diekstrak menggunakan dimetil sulfoksida (DMSO). Biomassa basah dan kering A. platensis diekstraksi menggunakan DMSO 50% dengan perbandingan 1:10 untuk mendapatkan ekstrak fikosianin kemudian dilakukan pemurnian menggunakan amonium sulfat. Ekstrak fikosianin dan fikosianin hasil yang telah dimurnikan dianalisis rendemen, konsentrasi, indeks kemurnian, gugus fungsi dan aktivitas antioksidan (metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan ferric reducing antioxidant power (FRAP)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi biomassa A. platensis (basah maupun kering) yang diekstrak menggunakan DMSO berpengaruh terhadap karakteristik fikosianin dan aktivitas antioksidan. Fikosianin dari biomassa basah memiliki karakteristik (rendemen 145,14±5,59 mg/g, konsentrasi fikosianin 0,40±0,02 mg/mL, indeks kemurnian 0,19±0,06) dan aktivitas antioksidan (IC50 DPPH 30.628,89±886,81 ppm, FRAP 1.695,57±5,18 μM/g) lebih tinggi dibandingkan dari biomassa kering (rendemen 39,50±20,30 mg/g, konsentrasi fikosianin 0,08±0,04 mg/mL, indeks kemurnian 0,03±0,02) dan aktivitas antioksidan (IC50 DPPH 162.820,59±1.446,30 ppm, FRAP 1.691,01±50,29 μM/g). Hasil fourier transform infrared (FTIR) menunjukkan adanya serapan khas gugus fungsi yang terdapat pada fikosianin. Aktivitas antioksidan fikosianin dari biomassa basah dengan metode DPPH (antioksidan primer) tergolong antioksidan lemah dan metode FRAP (antioksidan sekunder) tergolong kuat.
Copyrights © 2025