Operator desa merupakan salah satu posisi penting disetiap desa di Indonesia. Sebagai dari bagian aparat desa, operator desa memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola sistem surat menyurat baik secara online maupun secara offline, serta melaksanakan pemutakhiran data setiap terjadi transaksi keuangan desa. Melaksanakan cetak data sistem keuangan desa setiap akhir bulan, melaksanakan tanggung jawab atas semua terkait sistem keuangan yang berbasis internet. Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat memberikan hasil yang lebih maksimal berdasarkan kriteria yang telah ditentuka. Untuk mendukung sistem pendukung keputusan pemilihan operator desa maka akan digunakan beberapa metode salah satunya yaitu Weight Aggregated Sum Product Assement (WASPAS) dengan pembobotan Rank Order Centroid (ROC). Yang dimana waspas digunakan dalam pengambilan keputusan untuk memilih opsi terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan berbagai kriteria yang saling berkaitan, metode ini dapat membantu dalam penilaian dalam penilaian dan pemilihan terbaik dengan mengurangi kesalahan serta mengoptimalkan penaksiran nilai tertinggi dan terendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hasil dalam pemilihan operator desa dengan menggunakan metode WASPAS dengan 15 alternatif dan 5 kriteria dan nilai bobot yang didapatkan dengan metode ROC dengan hasil nilai tertinggi 0.9990 yaitu alternatif A9.Pembobotan menggunakan metode ROC menjadikan penilaian lebih objektif karena sistem perhitungan nilai bobot dengan metode ROC mengurutkan dengan otomatis berdasarkan peringkat kepentingan kriteria.
Copyrights © 2024