Gambar didefenisikan sebagai representasi visual dari objek, orang, atau pemandangan yang dihasilkan melalui berbagaiĀ metode seperti fotografi, lukisan, atau grafik komputer. Gambar dapat berfungsi untuk menyimpan informasi, menceritakan cerita, dan menjadi karya seni. Gambar memiliki banyak format, salah satunya format JPG. Format ini paling umum digunakan karena dianggap ideal untuk foto dan gambar yang memiliki gradasi warna kompleks serta hampir semua perangkat lunak mendukung mulai dari gambar, sistem operasi, dan perangkat keras yang menjadikannya fleksibel. Dalam menyimpan media gambar yang berkapasitas besar, maka membutuhkan ruang penyimpanan yang besar untuk menghemat ruang penyimpanan yang terbatas untuk itu dibutuhkan teknik kompresi. Kompresi dapat mengurangi ukuran data dari ukuran aslinya, sehingga menghemat ruang penyimpanan. Terdapat banyak algoritma kompresi yang dapat digunakan, seperti algoritma Lempel Ziv Welch (LZW) dan Punctured Elias Code (P1). Kedua algoritma ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengompresi gambar. Oleh karena itu, penting untuk membandingkan kedua algoritma ini guna mengetahui mana yang lebih efektif dalam melakukan kompresi. Berdasarkan penelitian ini, proses perbandingan algoritma Lempel Ziv Welch (LZW) dan Punctured Elias CodeĀ dapat dilakukan tanpa metode perbandingan tambahan karena nilai persentase Space Saving (SS) menunjukkan hasil yang jelas. Algoritma Punctured Elias Code memiliki nilai SS sebesar 45,5%, lebih tinggi dibandingkan dengan Lempel Ziv Welch yang memiliki nilai SS sebesar 16%. Hasil ini membuktikan bahwa algoritma Punctured Elias Code lebih efisien dalam menghemat ruang penyimpanan dan efektif untuk mengompresi file gambar berformat jpg.
Copyrights © 2024