Latar Belakang: Laporan The Health and Safety Executive (HSE) tahun 2023 sebanyak 875 ribu kasus stres, depresi dan kecemasan serta terdapat 17,1 juta hari hilang akibat hal tersebut. Kondisi ini menjadi lebih kompleks pada pekerja di sektor informal yang sering menghadapi kondisi kerja tidak stabil dan kurangnya regulasi untuk kesejahteraan sehingga memicu stres kerja yang berdampak negatif pada kesehatan mental, fisik, serta produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran stres kerja pada pekerja informal di Kota Tangerang.Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 50 responden. Variabel yang dianalisis mencakup konflik peran, tuntutan kerja, beban kerja dan tanggung jawab, tuntutan mental, penilaian diri, serta dukungan sosial dengan menggunakan kuesioner Generic Job Stress Questionnaire (GJSQ). Hasil: 82% responden mengalami stres kerja sedang. Variabel dukungan sosial memiliki nilai p 0,000 kurang dari p < 0,005.Kesimpulan: Dukungan sosial memiliki hubungan signifikan dengan stres kerja dimana pekerja tanpa dukungan sosial rentan mengalami stres berat.
Copyrights © 2025