Laju urbanisasi di Indonesia, terutama di kota-kota besar, menyebabkan penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan pemukiman. Selain itu, pertumbuhan ekonomi, dinamika sosial, serta peningkatan jumlah penduduk memperparah keterbatasan ruang untuk kegiatan pertanian. Hidroponik menawarkan solusi alternatif dengan memanfaatkan air sebagai media tanam pengganti tanah, memungkinkan budidaya tanaman pada lahan terbatas di lingkungan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sistem monitoring serta kontrol otomatis sehingga tidak hanya bisa menanam namun juga memantaunya dari jarak jauh. Fokus pengembangan adalah sistem otomatisasi untuk monitoring dan kontrol hidroponik guna mengatasi keterbatasan waktu dalam perawatan tanaman, khususnya bagi pekerja. Teknologi Internet of Things (IoT) digunakan untuk menghubungkan antarmuka pengguna dengan sistem kontrol hidroponik. Sistem dilengkapi dengan sensor pH, TDS, suhu, dan ultrasonik. Objek penelitian ini berupa tanaman kangkung yang diamati selama 21 hari setelah dipindahkan ke rak hidroponik. Hasil pengamatan menunjukkan pembacaan sensor dengan fluktuasi antara 2% hingga 5%. Berdasarkan hasil tersebut, sistem otomatisasi hidroponik dinilai cukup mumpuni untuk kebutuhan skala kecil.
Copyrights © 2024