Desa Pengundang merupakan wilayah pesisir yang menghadapi permasalahan keterbatasan akses air bersih akibat dominasi sumber air payau. Kondisi geografis dan intrusi air laut menyebabkan air tanah dan sumur masyarakat memiliki kadar salinitas yang tinggi, sehingga tidak layak dikonsumsi langsung. Permasalahan ini mendorong perlunya penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai dengan kondisi lokal untuk menjamin ketersediaan air minum yang aman dan berkualitas bagi masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan sistem pengolahan air payau menjadi air minum menggunakan metode Reverse Osmosis (RO) sebagai solusi utama. Selain RO, digunakan pula pra-filtrasi melalui saringan pasir lambat dan karbon aktif untuk mengurangi partikel dan zat organik sebelum proses desalinasi. Proyek ini dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat setempat, dimulai dari survei kondisi air, instalasi sistem, hingga pelatihan pengoperasian dan perawatan alat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu menurunkan kadar salinitas air dari 4.200 ppm menjadi di bawah 500 ppm, sesuai standar air minum berdasarkan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Selain itu, parameter fisik dan kimia lainnya seperti pH, kekeruhan, dan kandungan logam berat juga berada dalam batas aman. Kesimpulannya, pengolahan air payau dengan pendekatan teknologi tepat guna terbukti efektif dan berpotensi menjadi solusi jangka panjang bagi desa-desa pesisir lainnya yang mengalami permasalahan serupa.
Copyrights © 2025