Depresi, kecemasan dan gangguan perilaku merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kecacatan dikalangan remaja. Sedangkan bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat pada anak usia 15-29 tahun. Diperkirakan 3,6% anak usia 10-14 tahun dan 4,6% anak usia 15-19 tahun mengalami gangguan kecemasan. Depresi terjadi pada 1,1% remaja berusia 10-14 tahun dan 2,8% pada remaja berusia 15-19 tahun. Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan, aktivitas berlebihan dan bertindak tanpa memperdulikan konsekuensinya terjadi pada 3,1% anak usia 10-14 tahun dan 2,4% anak usia 15-19 tahun. Gangguan perilaku (meliputi gejala perilaku destruktif atau menantang) terjadi pada 3,6% anak usia 10-14 tahun dan 2,4% anak usia 15-19 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mlati pada tanggal 12Juni 2024 didapatkan data dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 10 siswa kelas 11, didapatkan hasil 6 siswa (60%) mengalami gangguan kesehatan mental dan 4 siswa (40%) tidak mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian ini bersifat korelasi dengan desain penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yang terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan dalam waktu yang bersamaan. Didapatkan bahwa siswa yang peran orang tuanya baik tidak mengalami gangguan sebanyak 20 responden dan yang mengalami gangguan sebanyak 34 responden sedangkan peran orang tua cukup siswa yang tidak mengalami gangguan mental sebanyak 10 responden dan yang mengalami gangguan sebanyak 36 responden. Hasil uji Spearman didapatkan hasil sig.(2-tailed) sebesar 0.002 dimana hasil ini lebih kecil dari 0.005 sehingga didapatkan bahwa terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kesehatan mental anak remaja.
Copyrights © 2025