Latar belakang: Kebiasaan sarapan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi status gizi, terutama pada remaja. Menerapkan kebiasaan sarapan secara teratur dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas. Sebanyak 40% siswa di Indonesia tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Status gizi remaja di Indonesia yang berusia 13 hingga 15 tahun menunjukkan bahwa 12,1% berada dalam kategori overweight sedangkan 4,1% dalam kategori obesitas berdasarkan IMT/U. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada siswa di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Metode: Penelitian ini berbasis data sekunder. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir yang berjumlah 132 siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan sebanyak 132 siswa dari kelas VII hingga IX. Data dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner serta pengukuran antropometri, seperti tinggi badan serta berat badan. Analisis dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil analisis menunjukkan uji signifikansi menunjukkan p-value sebesar 0,0801 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (0,0801 > 0,05). Nilai Spearman’s rho sebesar 0,1529 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan status gizi. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan sarapan tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi siswa di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi siswa.
Copyrights © 2025