Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pengendalian proses produksi tahu di Kelurahan Simpasai, Kabupaten Dompu, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya. Usaha tahu di wilayah ini sebagian besar masih menggunakan metode produksi tradisional dan dijalankan tanpa standar operasional prosedur (SOP) tertulis. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan, melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap pelaku usaha dan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan pengendalian proses produksi bersifat informal, bergantung pada pengalaman individu, dan tidak terukur secara teknis. Beberapa kendala utama meliputi absennya SOP, tidak adanya pelatihan teknis, minimnya alat bantu produksi, serta lemahnya sistem monitoring dan evaluasi. Namun, nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan kekeluargaan menjadi kekuatan internal yang dapat diintegrasikan dalam sistem manajemen berbasis lokal. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan pengendalian produksi berbasis SOP sederhana, pelatihan teknis kontekstual, dan pemanfaatan teknologi tepat guna sebagai strategi peningkatan mutu dan keberlanjutan usaha tahu skala kecil di Simpasai.
Copyrights © 2025