Tulisan ini membahas posisi perempuan di ruang publik yang ditampilkan dalam cerpen-cerpen Kalimantan Timur. Dengan perspektif feminisme, penelitian ini menganalisis proses perempuan dalam melakukan pemilihan identitas. Analisis dilakukan dengan membahas bagaimana perempuan diposisikan dalam sebuah konstruksi sosial dan sikap perempuan terhadap posisi tersebut. Hasil analisis menunjukkan perempuan diposisikan secara marginal di ruang publik. Perempuan mengambil sikap meresistensi atau menolak perlakuan tersebut. Analisis juga menunjukkan bahwa ada pula perempuan yang tidak dapatkeluar dari perlakuan patriarki dikarenakan posisinya yang lemah secara sosial ekonomi. Perlakuan patriarki tersebut juga menimbulkan konflik diri. Proses pemilihan identitas berlangsung rumit.
Copyrights © 2014