Model bisnis teknologi finansial semakin mengemuka untuk menjadi pilihan dalam pemberdayaan ekonomi digital, khususnya pelaku usaha mikro kecil. Konsep ini, digunakan untuk mempermudah transaksi penjualan non-tunai dengan menggunakan perangkat selular untuk melakukan pembayaran (mobile payment). Adanya QRIS (Quick Respond Code Indonesian Standart) yang terhubung dengan mobile payment semakin memberikan kemudahan dalam merefleksikan transaksi pembayaran melalui dompet digital. Integrasi model bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan mencakup fungsi bisnis penjualan, penerimaan kas dan piutang dengan mengadopsi teknologi keuangan sebagai ekosistem baru menghubungkan QRIS, mobile payment, aplikasi penjualan dan perangkat mesin kasir android seperti printer android, tablet android, scaner produk sebagai bentuk sarana kemudahan bertransaksi penjualan modern saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak dari penerapan model bisnis teknologi finansial dengan cakupan siklus penjualan dan penagihan. Tinjauan literatur yang komprehensif digunakan sebagai metode penelitian ini untuk mengumpulkan informasi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan yang masif model bisnis teknologi finansial pada UMK (usaha mikro kecil) telah membuka celah payment fraud yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi pengguna dan merusak kepercayaan terhadap teknologi tersebut.
Copyrights © 2025