ABSTRAK Nomophobia merupakan suatu ketakutan dan kecemasan berlebih yang dialami individu apabila tidak dapat mengakses layanannya. Kejadian nomophobia ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin dan usia, memiliki prestasi akademik yang tinggi, serta beberapa faktor lainnya seperti selfcontrol, fear of missing out, dan konsentrasi belajar. Faktor lain seperti kesepian juga diduga turut memberikan dampak pada timbulnya kejadian nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kesepian dengan tingkat nomophobia pada remaja di SMA Negeri 1 Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner UCLA Loneliness Scale version 3 dan kuesioner NMP-Q. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan didapatkan sebanyak 99 responden yang mengikuti penelitian ini. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa bivariat dengan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami tingkat kesepian pada kategori sedang sebanyak 66 responden (66,7%) dan mengalami tingkat nomophobia pada kategori sedang sebanyak 66 responden (66,7%). Berdasarkan uji bivariat didapatkan nilai p-value = 0,000 dan r = 0,364 yang menunjukkan adanya hubungan positif, artinya semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi tingkat nomophobia pada remaja di SMA Negeri 1 Pontianak. Terdapat korelasi antara tingkat kesepian dengan tingkat nomophobia pada remaja di SMA Negeri 1 Pontianak. Kata kunci: Hubungan, Kesepian, Nomophobia, Remaja, SMA
Copyrights © 2025