Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif metode ekonomi token dalam mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak usia sekolah dasar untuk menggunakan ponsel. Metode yang digunakan adalah desain eksperimen kasus tunggal (single-case experimental design), yang menggunakan model A–B. Eksperimen ini mencakup fase baseline selama tujuh hari dan fase intervensi selama dua minggu. Pada tahap intervensi, subjek diberi token sebagai penguatan positif setiap kali berhasil mengurangi penggunaan ponsel dan menggantinya dengan aktivitas yang lebih sesuai, seperti membaca, menggambar, atau membantu orang tua. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sebelum intervensi, penggunaan handphone rata-rata adalah 6 jam 52 menit per hari. Setelah intervensi diterapkan, ini turun menjadi 5 jam 38 menit per hari, dengan penurunan total 8 jam 41 menit per minggu. Selain penurunan ini, ada peningkatan keterlibatan dalam aktivitas non-digital dan perubahan dalam refleksi emosi. Seiring dengan pemberian token yang konsisten, subjek juga menunjukkan peningkatan kontrol diri terhadap penggunaan gawai. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa teknik token economy efektif dalam membentuk perilaku baru yang lebih sehat secara digital. Intervensi ini dapat menjadi strategi praktis bagi guru, konselor, dan orang tua dalam menangani kecanduan gawai pada anak dengan pendekatan yang terstruktur dan mudah diterapkan di lingkungan pendidikan maupun rumah.
Copyrights © 2025