Perkembangan Internet of Things semakin menunjukkan angka yang signifikan, istilah IoT sendiri pertama kali dicetus oleh Kevin Ashton, seorang ilmuwan computer yang saat itu bekerja di Protector&Gambel. Tanpa disadari IoT relah mengubah gaya hidup dan hubungan kita dengant eknologi menjadi hamper tidak bisa terlepaskan. Bersama dengan pertumbuhan yang pesat ini, berbagai tantangan keamanan juga tidak dapat terhindarkan diantaranya integritas data, resiko autentikasi dan enkripsi yang lemah, segmentasi jaringan yan gkurang memadai, serta pembaruan perangkat yang sering diabaikan. Dari beberapa tantangan ini menimbulkan beberapa jenis serangan seperi Distributed Denial of Service (DDoS) yang akan membajiri lalu lintas komunikasi, informasi dan jaringan pengguna dengan permintaan berlebihan. Menurut data dari, Pada quartal pertama tahun ini saja, peningkatan serangan DDoS padaperangkat mencapai 20, 5 juta serangan. Jenis serangan lain pada perangkat IoT adalah Man in the Middle Attack (MitM) dimana, peretas menyusup di tengah tengah komunikasi dua server, atau menurut, serangan MitM terjadi saat pelaku peretasan berada di jaringan yang sama dengan perangkat yang akan diserang. Adapun Teknik pencegahan yang dapat diterapkan adalah menggunakan Firewall dan Sistem Deteksi Intrusi, menggunakan enkripsi end to end, mengaktifkan autentikasi 2FA, membatasi lalu lintas dan Rate limiting, menggunakan jaringan tersegmentasi hingga pembaruan firmware dan perangkan lunak. Kemanan akan perangkat IoT bukan lagi menjadi masalah sepeleh melainkan untuk selalu diperhatikan dan ditangani dengan baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025