Flores Timur memiliki kesediaan sebagai target dasar pembuatan garam dan termasuk salah satu pusat produksi garam Indonesia. Garam yang diolah secara tradisional, menghasilkan kualitas yang belum sesuai standar nasional Indonesia. Garam lokal yang dihasilkan di Dusun Mekko Desa Pledo masih dengan cara tradisional atau konvensional, dan belum ada pengujian kadar logam. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya kadar logam berat dan menentukan kadar logam berat garam lokal di Desa Pledo. Data diperoleh berdasarkan hasil survei dengan pengambilan sampel yang dijual di pasar inpres di Kabupaten Flores Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis kadar logam berat dilakukan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Terpadu Universitas Nusa Cendana dan Saraswanti Indo Genetech Laboratorium. Metode untuk melihat kadar logam berat mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 3556:2016. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh untuk kadar timbal (0,016 mg/kg), kadmium (0,002 mg/kg), merkuri (0,040 mg/kg), dan arsen (0,0002 mg/kg) pada sampel M masih memenuhi syarat sehingga garam lokal yang beredar di pasar tradisional Flores Timur masih aman untuk di konsumsi. Kualitas garam lokal perlu ditingkatkan dengan melakukan pengujian fisik dan mikrobiologi.
Copyrights © 2025