Remaja putri merupakan kelompok usia yang rawan mengalami anemia karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama masa pertumbuhan dan menstruasi. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi risiko anemia adalah kualitas tidur yang buruk. Tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu proses metabolisme tubuh, termasuk penyerapan zat besi dan pembentukan hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur dengan risiko anemia pada remaja putri di Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain asosiatif cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2025. Sampel berjumlah 42 orang dari total populasi 73 remaja putri, dengan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan alat ukur kadar hemoglobin Easy Touch GCHb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (85,7%) memiliki kualitas tidur yang buruk, dengan sebagian kecil di antaranya mengalami anemia. Uji statistik Chi-square menunjukkan nilai χ² = 4,349,  p = 0,037, dan Odds Ratio (OR) = 1,61, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan risiko anemia. Remaja putri dengan kualitas tidur buruk memiliki risiko 1,61 kali lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan yang memiliki kualitas tidur baik. Temuan ini menegaskan perlunya perhatian terhadap kebiasaan tidur remaja putri melalui edukasi, manajemen stres, dan pemantauan kesehatan secara berkala.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025