ASI merupakan makanan terbaik, dan merupakan makanan pertama serta paling utama untuk bayi, namun cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Rambah Samo I pada tahun 2022 yaitu 57%. Survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 orang ibu yang memiliki bayi usia 6 - 12 bulan, diperoleh informasi bahwa 6 orang ibu sudah memberikan MP-ASI pada bayinya sebelum bayi berusia 6 bulan Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gagalnya pemberian ASI eksklusif. Jenis penelitian survey deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6 – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rambah Samo I berjumlah 65 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling.. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji chi-square dengan CI 95 % dan α 0,05. Hasil univariat diketahui 55,4 % responden memiliki sikap negatif, (15,4 %) sosial budaya kurang baik, (43,1 %) memperoleh dukungan yang kurang baik dan 43,1 % gagal dalam pemberian ASI eksklusif. Hasil bivariat diketahui ada hubungan sosial budaya (p = 0,004) dan dukungan keluarga (p = (0,000) dengan gagalnya pemberian ASi eksklusif, dan tidak ada hubungan sikap dengan gagalnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rambah Samo I (p = 0,132). Disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan gagalnya pemberian ASI eksklusif adalah sosial budaya dan dukungan keluarga. Saran kepada petugas agar melakukan kunjungan rumah dan memberikan penyuluhan serta motivasi pada ibu menyusui untuk memberikan ASI secara eksklusif, sehingga sikap mereka tentang ASI eksklusif juga berubah menjadi lebih baik..
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023