Kesehatan anak adalah prioritas utama dalam pembangunan suatu negara. Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi Kabupaten Ponorogo turun di angka 14,2% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 yang mencapai angka 21%. Sedangkan pada tahun 2023 prevalensi turun menjadi 13,1%. Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di lima desa penanganan stunting di Kabupaten Ponorogo yaitu, Desa Karangpatihan, Desa Binade, Desa Paringan, Desa Wagir Kidul, dan Desa Pudak Wetan. Populasi dalam penelitian ini yaitu balita (12-59 bulan) dengan jumlah sampel 105 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis Univariat dan analisis Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita (p=0.003<0.05), tidak ada hubungan akses air minum dengan kejadian stunting (p=0.456>0.05), tidak ada hubungan kepemilikan jamban keluarga dengan kejadian stunting (p=0.502>0.05), tidak ada hubungan bantuan sosial dengan kejadian stunting (p=0.842>0.05), dan ada hubungan jaminan layanan kesehatan dengan kejadian stunting (p=0.044<0.05). Pemerintah disarankan untuk intervensi pada program peningkatan pendapatan keluarga, memperkuat jaminan kesehatan, dan meninjau efektivitas bantuan sosial dalam upaya mengurangi stunting. Layanan kesehatan juga diharapkan lebih proaktif dalam edukasi, penyuluhan dan pencegahan stunting. Selain itu, kerjasama dengan program kesejahteraan sosial diperlukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Copyrights © 2025