Dalam dunia usaha komersial dan domestic, kebutuhan bahan bakar untuk memasak semakin meningkat karena semakin terbatasnya alternatif bahan bakar LPG pasca transisi bahan bakar, namun tantangan yang dihadapi semua negara pada dasarnya sama. Persoalannya, harga minyak dunia sedang naik karena kelangkaan bahan bakar atau kelangkaan bahan bakar yang semakin meningkat. Biogas merupakan penguraian sampah organik oleh bakteri melalui proses fermentasi anaerobik sehingga menghasilkan gas metana yang dapat diolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu, tekanan dan durasi nyala api biogas yang dihasilkan dari campuran limbah cair kotoran sapi dan ampas tahu. Penelitian ini menggunakan 3 variasi perbandingan volume campuran limbah cair kotoran sapi dan ampas tahu yaitu B1 (50%:50%), B2 (70%:30%), dan B3 (90%:10%) dengan penambahan air sebanyak 2,5 liter untuk setiap variasi. Pengumpulan data dilakukan selama 7 hari pada pukul 17.00. Perbandingan terbaik pada penelitian ini ditunjukkan pada variasi campuran 50:50. Hal ini dikarenakan jumlah variasi campuran kotoran sapi, ampas tahu, dan air yang seimbang mempengaruhi proses fermentasi pembentukan biogas sehingga menghasilkan produksi biogas yang lebih cepat dan nilai tekanan yang lebih tinggi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa waktu fermentasi selama 7 hari menghasilkan gas metana 83,824 ppm, gas H2S 28,886 ppm, tekanan 1,4 psi, dan suhu 34,16 0C. Nyala api berlangsung selama 4 menit 36 detik.
Copyrights © 2025