Salah satu metode untuk mendapatkan gelombang yang relatif tenang pada daerah pelabuhan adalah dengan menggunakan breakwater sebagai peredam energi gelombang. Pada artikel ini akan dilakukan analisis hidrodinamika dan sistem tambat struktur floating breakwater yang akan digunakan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan metode numerik. Analisis hidrodinamika yang akan diperhitungkan adalah redaman gelombang yang terjadi dengan variasi layout, periode gelombang, dan tinggi gelombang. Sedangkan analisis sistem tambat yang akan diperhitungkan adalah tension tali tambat dengan variasi diameter dan panjang tali tambat. Dari analisis hidrodinamika yang telah dilakukan, didapat bahwa layout dengan penempatan breakwater secara tertutup mempunyai hasil yang paling baik dalam meredam energi gelombang di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pada pemodelan tersebut, tinggi gelombang dengan arah dominan barat laut yang terjadi di area pelabuhan berkisar antara 0.803 – 1.073 m. Sedangkan dengan arah dominan timur, tinggi gelombang yang terjadi di area pelabuhan berkisar 0.292 - 0.414 m. Pada analisis konfigurasi sistem tambat, tali tambat yang direkomendasikan adalah tali tambat dengan ukuran diameter 19 mm dengan panjang 18 m. Tension terbesar yang terjadi pada struktur breakwater dengan lebar 10 meter sebesar 119.94 kN dengan safety factor 2.79. Sedangkan struktur breakwater dengan lebar 6 m memiliki tension terbesar yaitu 94.82 kN dengan safety factor 3.53.
Copyrights © 2025