Di Kota Surabaya, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur dan kota metropolitan dengan pertumbuhan yang pesat, bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi memicu pengembangan infrastruktur, termasuk vertical building seperti apartemen dan kondominium. Pembangunan ini menimbulkan peningkatan pelanggan PDAM Kota Surabaya dan kebutuhan air bersih. Sehingga perlu direncanakan pengembangan jaringan distribusi air bersih untuk memastikan pasokan yang memadai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan ini berfokus di zona 1. Dengan analisis yang tepat, pengembangan jaringan distribusi air di Kota Surabaya harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara kuantitas dan kontinuitas. Analisis yang dilakukan meliputi analisis teknis dan financial. Analisis jaringan dilakukan menggunakan bantuan program WaterGEMS V10.03 untuk mensimulasikan hidrolik yang memiliki output berbagai hasil analisis seperti tekanan, aliran, kecepatan dan lain sebagainya. Hasil analisis pengembangan jaringan pada pengembangan I dan II, kebutuhan air rata-rata sebesar 2142,16 l/s dan 2315,13 l/s. Hasil analisis jaringan distribusi menunjukkan 12 lokasi pada pengembangan I dan II dengan tekanan < 0,5 atm, dan dilakukan alternatif dengan perencanaan pipa di lokasi tersebut serta pompa cadangan di IPAM Karang Pilang 3. Total RAB untuk pengembangan I adalah Rp21.403.296.593 dan pengembangan II adalah Rp10.095.525.884.
Copyrights © 2025