Force-based framework merupakan kerangka berpikir desain untuk membantu proses perancangan, dengan menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Pemilihan kerangka berpikir ini karena objek dan lokasi perancangan memiliki potensi dan hambatan. Objek yang dirancang adalah fasilitas pengolahan sampah modern. Tujuannya untuk mengembangkan desain arsitektural fasilitas yang efisien dan berkelanjutan. Konsep desain yang digunakan adalah transprogramming. Dengan itu, fasilitas dapat digabung dengan fasilitas umum. Sehingga fasilitas tidak hanya sebagai fasilitas pengolahan saja, tetapi juga sebagai pusat edukasi, rekreasi dan komunitas. Metodologi yang digunakan berdasarkan force-based framework adalah melakukan analisis terlebih dahulu. Analisis yang dilakukan berasal dari kajian literatur, kajian preseden dan kajian terhadap proses pengolahan sampah. Lalu, analisis tersebut disintesiskan menjadi konsep sebagai respon arsitektural. Selain mempertimbangkan proses pengolahan sampah, aspek estetika, kenyamanan serta keamanan juga diperhatikan. Sehingga fasilitas dapat menjadi ruang yang menarik bagi masyarakat untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengolahan sampah.
Copyrights © 2025