Cabai rawit merupakan sayuran pedas yang penting bagi masyarakat. Tanaman cabai rawit perlu dikembangkan pada lahan marginal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Uji adaptasi tanaman cabai di lahan pasca tambang timah dilakukan untuk mendapatkan genotipe yang toleran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola adaptasi serta daya hasil genotipe yang paling toleran dari 13 genotipe pada lahan pasca penambangan timah. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu Desa Benteng, Kecamatan Pangkalan Baru Bangka Tengah. Metode penelitian yaitu Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga ulangan dengan bahan penelitian adalah 10 genotipe cabai rawit dan 3 varietas pembanding koleksi IPB. Pengamatan terdiri dari kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif menghasilkan data kuantitatif yang akan dianalisis Varians (Anova) kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significant Increase (LSI). Hasil penelitian menunjukkan genotipe uji berpengaruh nyata pada karakter tinggi tanaman dan berpengaruh sangat nyata pada karakter lebar tajuk, umur berbunga, umur panen, panjang buah, bobot buah perbuah, jumlah buah pertanaman dan bobot buah pertanaman. Uji LSI pada genotipe cabai rawit menunjukkan hasil tertinggi pada genotipe F63723407-28-6-2 sebesar 87,25 g. ”Genotipe F63723407-28-6-2 lebih unggul terhadap kondisi lahan pasca tambang timah yang di tunjukkan pada beberapa karakter penting pertumbuhan dan hasil genotipe tanaman tersebut.
Copyrights © 2025