Minyak bumi yang dihasilkan dari suatu sumur, pada awalnya diproduksi melalui semburan alam (natural flow) artinya minyak bumi keluar ke permukaan secara alamiah. Hal ini terjadi karena tekanan reservoir yang mendorong minyak bumi masih mampu untuk mengalirkan minyak secara alami. Sejalan dengan waktu produksi, tidak selamanya tekanan reservoir mampu untuk mendorong minyak keluar secara natural flow, karena tekanan reservoir semakin lama akan semakin menurun. Di saat tekanan reservoir mulai menurun, maka dibutuhkan bantuan pengangkatan buatan (Artificial Lift). Sumur PN-01 menggunakan artificial lift Electric Submersible Pump (ESP). Evaluasi kinerja pompa perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pompa yang terpasang masih bekerja dengan baik atau tidak. Jika suatu pompa sudah tidak bekerja dengan baik, maka perlu dilakukannya optimasi. Dalam pengoptimasian pompa harus memperhatikan beberapa parameter salah satunya yaitu fluid over pump (FOP). Nilai FOP berpengaruh dalam pemilihan langkah pengoptimasian pompa yang akan dilakukan. Tujuan: untuk mengetahui langkah pengoptimasian yang tepat dari masing-masing nilai fluid over pump. Metodologi dan Hasil: untuk mengetahui produktivitas sumur, dihitung menggunakan Inflow Performance Relationship (IPR). Untuk sumur yang memiliki water cut yang besar menggunakan IPR Composite. selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui nilai efisiensi pada pompa yang terpasang dan setelah mendapatkan nilai efisiensinya dilakukan optimasi pompa terpasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kesimpulan: Perbedaan nilai FOP mempengaruhi nilai laju alir optimasi, tekanan alir dasar sumur desain, dan langkah yang diambil dalam pengoptimasian electric submersible pump terpasang.
Copyrights © 2025