BUMNag merupakan instrumen pengelolaan ekonomi produktif yang dikelola secara kooperatif, partisipatif, transparan, dan profesional. Tujuan utamanya adalah memberdayakan potensi ekonomi nagari, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, pengelolaan BUMNag di Nagari Painan Timur masih menghadapi berbagai kendala. Berdasarkan wawancara dengan komisaris BUMNag, salah satu program yang mengalami kegagalan adalah ternak kambing. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keahlian pengelola serta keterbatasan sarana dan prasarana, yang menyebabkan kambing mengalami stres dan akhirnya mati. Masalah serupa juga terjadi pada program penggemukan sapi yang didanai dari anggaran nagari sebesar Rp170 juta, di mana pengelolaannya masih menghadapi tantangan dalam keberlanjutan dan efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam dan menginterpretasikan data yang ditemukan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan Pengelolaan BUMNag di Nagari Painan Timur masih belum optimal meskipun pemerintah nagari telah berupaya meningkatkan pendapatan melalui program ini. Efektivitas BUMNag sangat bergantung pada tata kelola, manajemen keuangan, inovasi, kemampuan adaptasi, serta pengembangan organisasi. Tata kelola yang masih terpusat dan kurang transparan menghambat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, sementara sistem keuangan yang kurang terdokumentasi dengan baik dapat menghambat perencanaan jangka panjang.
Copyrights © 2025