Studi ini mengevaluasi efisiensi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, khususnya penghematan Rp306,69 triliun yang dialokasikan untuk mendanai program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan analisis kuantitatif (korelasi Pearson dan K-Means Clustering pada data anggaran dan efisiensi dari 78 kementerian/lembaga) dengan analisis sentimen kualitatif-komputasional dari media sosial X (Twitter) menggunakan algoritma Naïve Bayes. Hasil menunjukkan korelasi yang sangat kuat (r = 0,957) antara ukuran anggaran dan efisiensi, tetapi hanya 7 kementerian yang masuk dalam klaster efisiensi tinggi. Analisis sentimen mengungkapkan persepsi publik yang dominan positif terhadap kebijakan MBG, meskipun bias model hadir karena ketidakseimbangan data. Studi ini merekomendasikan lima strategi utama: memperkuat penganggaran berbasis kinerja, memantau program MBG, mengoptimalkan teknologi manajemen anggaran, mendorong partisipasi publik, dan mendiversifikasi pembiayaan inovatif. Secara keseluruhan, temuan tersebut menyoroti pentingnya tata kelola fiskal yang tidak hanya efisien tetapi juga adaptif dan inklusif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025