Kebutuhan air bersih di wilayah Hinteland sangat penting, namun masih banyak masyarakat yang sering mengeluh akan ketersediaan air bersih untuk mereka gunakan kebutuhan sehari-hari karena kualitas dan kekeringan saat terjadi kemarau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan optimalisasi peran BLUD UPT Pengelolaan Air Bersih Kota Batam dalam Mengelola Air Bersih untuk Masyarakat di Daerah Hinterland. Penelitian ini menggunakan 2 indikator yaitu Pemerintah sebagai Fasilitator dan Pemerintah sebagai Regulator. Metode Penelitian ini mengunakan jenis pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang nantinya digunakan untuk validasi data secara triangulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, dapat disimpulkan BLUD UPT PAB ini sudah cukup optimal dalam menyelenggarakan pelayanan air bersih di wilayah hinterland. Hal ini ditandai dengan penyediaan infrastruktur di wilayah hinterland dan terdapat rumah jaga untuk staff yang bertugas tersedia disetiap wilayah yang telah memiliki pelayanan air bersih. BLUD UPT PAB selalu menjadwalkan monitoring untuk melakukan evaluasi dan laporan untuk menyelesaikan masalah secara intens. Namun pada bagian kondisi waduk yang mengalami kekeringan akibat curah hujan, Pimpinan pasti mengambil langkah untuk memberikan pengumuman kepada masyarakat agar pemakaiannya untuk dapat dibatasi ketika waduk tersebut benar-benar kering dan tidak bisa diproduksi lagi itu kurang optimal karena seharusnya di beri jadwal untuk meminimalisir kekeringan akibat kemarau.
Copyrights © 2024