Konflik Israel-Palestina telah memicu berbagai tanggapan di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Penelitian ini menyelidiki fenomena perilaku perdagangan emosional di Indonesia terkait boikot produk-produk yang terkait dengan Israel di tengah konflik Israel-Palestina. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, studi ini menganalisis reaksi pasar saham terhadap tindakan boikot dan peristiwa politik yang terkait dengan konflik tersebut. Menggunakan data dari Bursa Efek Indonesia, studi ini berfokus pada lima perusahaan: PT Unilever Indonesia Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Sarimelati Kencana Tbk, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk, dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk, yang semua dihubungkan dengan seruan boikot karena dianggap memiliki kaitan dengan Israel. Hasil penelitian mengungkap fluktuasi harga saham selama periode penelitian, terutama setelah gerakan boikot intensif. Penelitian ini menyoroti dampak faktor emosional, termasuk sentimen politik dan solidaritas sosial, terhadap keputusan investor dalam perdagangan saham mengenai perusahaan yang terlibat dalam kontroversi internasional. Dengan mengeksplorasi dinamika ini, studi ini memberikan wawasan tentang hubungan antara konflik politik, perilaku pasar, dan sentimen konsumen di Indonesia.
Copyrights © 2025