Matematika tidak hanya hadir dalam ruang kelas, tetapi juga melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melalui aktivitas budaya, salah satunya dalam seni tari. Pendekatan etnomatematika menjadi cara untuk mengungkap keberadaan konsep-konsep matematika yang tersembunyi dalam praktik budaya lokal. Salah satu wujud konkret dari integrasi antara budaya dan matematika dapat ditemukan dalam Tari Lukat, sebuah karya seni kontemporer yang terinspirasi dari ritual tradisional Seblang Olehsari di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnomatematika pada Tari Lukat karya komunitas seni Damar Art Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sementara keabsahan datanya diuji menggunakan teknik triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika pada Tari Lukat, yaitu bangun datar (segi lima, segitiga, persegi panjang, dan lingkaran), bangun ruang (setengah bola dan bola), bilangan ganjil, sudut lancip, sudut tumpul, sudut lurus, garis horizontal, serta transformasi geometri (refleksi). Selain sebagai struktur fungsional, bentuk-bentuk ini memiliki makna filosofis, yaitu solidaritas, kekuatan, penghormatan, syukur, kebanggaan, dan spiritual lainnya. Kata Kunci: etnomatematika, Tari Lukat
Copyrights © 2025