Penelitian ini bermula dari permasalahan kekeringan lahan sawah yang kurang maksimal dalam upaya penguranganya yaitu dengan embung pertanian serta masih kurangnya pemantauan kekeringan. Lokasi permasalahan ini terletak di lahan sawah Kabupaten Semarang, yang bertujuan untuk memantau tingkat kekeringan lahan sawah menggunakan metode NDDI, menganalisis keberadaan embung, serta menganalisis efektivitas embung pertanian terhadap kekeringan lahan sawah. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pemantauan kekeringan secara spasial adalah dengan menggunakan algoritma Normalized Difference Drought Index (NDDI) berbasis penginderaan jauh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Kabupaten Semarang pada bulan Juni hingga September 2023 dengan luas kekeringan normal 847.13 ha, kekeringan ringan 301.60 ha, kekeringan sedang 348.56 ha, kekeringan berat 17846.16 ha, dan kekeringan sangat berat 4782.10 ha. Hasil validasi menunjukan tingkat akurasi metode NDDI sebesar 88%. Efektivitas embung terhadap kekeringan menunjukan hasil 3,61% secara keseluruhan lahan sawah, sedangkan hanya kelas kekeringan berat dan sangat berat tingkat ke efektivitas sebesar 3,77%.  Hal ini menunjukan bahwa nilai efektivitas embung pertanian terhadap kekeringan lahan sawah di Kabupaten Semarang dapat dikatakan tidak efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025