Keberhasilan Pengobatan merupakan indikator pencapaian utama pengendalian program tuberkulosis di pelayanan kesehatan. Keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari penderita maupun faktor pelayanan kesehatan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran keberhasilan pengobatan Multidrug Resistance Tuberculosis (MDRTB) di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah 64 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penderita yang berhasil pengobatan MDR-TB berjenis kelamin tertinggi yaitu laki-laki (61%). Kelompok usia tertinggi yaitu 36-44 tahun (26.5%). Suku tertinggi yaitu suku makassar (53%). Tingkat Pendidikan tertinggi yaitu tamat SMA (43.8%). Status pekerjaan tertinggi yaitu tidak bekerja (37.5%). Tempat dinyatakan MDR-TB tertinggi di Rumah Sakit (75%). Lama pengobatan MDR-TB tertinggi jangka panjang (84.4%). (100%) responden menyatakan merasakan efek samping obat, efek yang dirasakan yaitu muntah. (100%) responden menyatakan memperoleh peran PMO. (93.8%) responden memiliki motivasi yang tinggi dan (6.3%) memiliki motivasi sedang. (95.3%) responden memperoleh dukungan keluarga yang tinggi dan (4.7%) memperoleh dukungan keluarga yang sedang selama menjalani pengobatan. Oleh karena itu diharapkan bagi petugas kesehatan agar lebih meningkatkan program pengendalian TB dalam upaya keteraturan pengobatan MDR-TB dengan melakukan pengawasan terhadap pasien yang mengalami kegagalan pengobatan (dropout) sehingga akan meningkatkan keberhasilan pengobatan dan memutus rantai penularan MDR-TB.
Copyrights © 2025