Berdasarkan data WHO pada tahun 2021 bahwa Indonesia menjadi negara dengan peringkat kedua kasus TB paru tertinggi setelah India. Pasien TB paru diharapkan dapat mengkomsumsi obatnya dengan teratur, untuk menghindari adanya perkembangan penyakit TB paru menjadi TB resisten obat sehingga semakin sulit untuk diobati, hal ini nantinya akan menyebabkan penyebaran TB resisten obat akan semakin meningkat. Faktor seorang pasien dapat taat dalam meminum obat TB paru adalah faktor penderita seperti pengetahuan, pendidikan, dan motivasi pasien. Faktor lainnya adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat mempengaruhi ketaatan seseorang dalam berobat TB paru, mengetahui dan melihat karakteristik pasien TB paru, pengetahuan pasien TB paru, kualitas pelayanan kesehatan, dan Motivasi pasien TB paru selama pengobatan TB paru di Medan. Metode yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan consecutive sampling untuk pemilihan sampelnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa Respon dengan Tingkat pengetahuan terhadap penyakit TB sebesar 81. 5% dimana responden merasa pelayanan kesehatan yang diberikan ke masyarakat sudah baik dengan 97. 8%, dan motivasi pasien TB paru sudah baik dengan 81. 5%. Responden TB paru memiliki pengetahuan baik, merasakan pelayanan kesehatan yang baik, dan memiliki motivasi baik.
Copyrights © 2025