ABSTRAK Persentase wanita usia 10-59 tahun yang mengalami menstruasi tidak teratur yaitu sekitar 14,5%, dengan persentase remaja sebanyak 11.7% dengan rentan usia 15-19 tahun. Faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi antara lain gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya imt, stres, usia, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, pemakaian kontrasepsi, tumor pada ovarium, dan kelainan pada sisitem saraf pusat-Hipotalamus-Hipofisis. Indeks massa tubuh yang tinggi atau rendah menyebabkan gangguan menstruasi yaitu tidak menstruasi atau amenorea, terganggunya menstruasi dan nyeri saat menstruasi. Adapun faktor- faktor yang dapat mempengaruhi IMT antara lain: usia, jenis kelamin ,genetik, pola makan dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Remaja di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini merupakan cross sectional.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023-April 2024. Populasi berjumlah 38 orang dan sampel berjumlah 35 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil uji chi- square di peroleh nilai P-Value 0,01 , artinya ada Hubungan Antara Indeks Masa Tubuh Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru Tahun 2024. Diharapkan pada pihak responden untuk mengetahui informasi tentang siklus menstruasi pada remaja di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru. Kata Kunci : Indeks Masa Tubuh , Siklus Menstruasi, Remaja Abstract The percentage of women aged 10-59 years who experience irregular menstruation is around 14.5%, with the percentage of teenagers being 11.7% and those aged 15-19 years. Factors that can cause menstrual cycle disorders include hormonal disorders, nutritional status, high or low BMI, stress, age, metabolic diseases such as diabetes mellitus, use of contraception, tumors on the ovaries, and abnormalities in the central nervous system-Hypothalamus-Pituitary. Having a high or low body mass index can cause menstrual disorders including absence of menstruation or amenorrhea, disruption of the menstrual cycle and pain during menstruation. The factors that can influence BMI include: age, gender, genetics, diet and physical activity. Based on a study, high and low BMI can affect menstrual disorders, including amenorrhea, menstrual cycle irregularities and pain during menstruation. The aim of this research is to determine the relationship between Body Mass Index and the Menstrual Cycle in Adolescents in Maharatu Village, Pekanbaru City in 2024. This type of research is quantitative. The design of this research is cross sectional. The research was carried out in November 2023-April 2024. The population was 38 people and the sample was 35 people using consecutive sampling technique. The data analysis used is univariate and bivariate. The results of the chi-square test obtained a P-Value value of 0.01, meaning that there is a relationship between Body Mass Index and the Menstrual Cycle in Adolescents in Maharatu Village, Pekanbaru City in 2024. It is hoped that the Maharatu Village, Pekanbaru City will provide information about body mass index by menstrual cycle in subdistrict city Pekanbaru. Keywords : Menstrual Cycle, Body Mass Index, Teenager
Copyrights © 2025