Hipotermia pascaoperasi merupakan masalah klinis yang dapat memperburuk kondisi pasien, memperpanjang masa rawat inap, meningkatkan risiko komplikasi, dan menambah biaya perawatan. Meskipun prevalensinya cukup tinggi, masih terbatas penelitian yang meneliti faktor-faktor penyebabnya, terutama dalam konteks lokal dan operasi elektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian hipotermia pascaoperasi di RSUD Jatiwinangun Purwokerto, ditinjau dari variabel usia, jenis kelamin, lama operasi, indeks massa tubuh (IMT), status fisik ASA, jenis operasi, suhu ruangan, dan waktu transisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum pada periode 2–27 Agustus 2023, dengan teknik total sampling sebanyak 65 pasien. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan pengukuran suhu tubuh di ruang pemulihan. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama operasi, waktu transisi, status ASA, dan jenis operasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan kejadian hipotermia (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa keempat faktor tersebut berpengaruh terhadap terjadinya hipotermia pascaoperasi di RSUD Jatiwinangun.
Copyrights © 2025