Permasalahan pengelolaan sampah di Desa Tajau Landung, Kalimantan Selatan, menjadi perhatian serius akibat praktik pembuangan langsung ke sungai dan pembakaran terbuka yang berisiko terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar. Melalui pendekatan partisipatif, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan menyediakan incinerator sederhana sebagai teknologi tepat guna, sekaligus memperkuat edukasi dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Intervensi dilaksanakan dalam lima tahap selama Februari–April 2025 mulai dari diagnosa komunitas, musyawarah, penyuluhan, pelatihan teknis, hingga monitoring dan evaluasi. Hasil program menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 40,6 poin persentase dengan skor rata-rata post-test mencapai 78,3%. Jumlah rumah tangga pengguna incinerator meningkat dari 10 menjadi 20 KK dengan total sampah yang dikelola mencapai 416 kg dalam tiga bulan atau setara 50% dari potensi timbulan sampah wilayah sasaran. Keberhasilan program dipengaruhi oleh integrasi edukasi, keterlibatan kader lingkungan, serta kesesuaian teknologi dengan kondisi lokal. Intervensi ini juga menunjukkan efektivitas dalam membentuk komitmen kolektif dan perubahan perilaku masyarakat yang berkelanjutan. Temuan ini merekomendasikan pentingnya dukungan kelembagaan agar model serupa dapat direplikasi di wilayah lain.
Copyrights © 2025