Penelitian ini mengkaji keanekaragaman moluska di Pulau Tarahan, Teluk Banten, yang memiliki ekosistem pesisir seperti terumbu karang, makro alga, dan sampah. Sampel diambil dari tiga stasiun dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan ANOSIM untuk menguji perbedaan struktur komunitas di seluruh habitat dan nMDS untuk memvisualisasikan pola distribusi spesies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang memiliki keanekaragaman spesies tertinggi, sementara puing-puing memiliki variasi terendah. Spesies seperti Turbo argyrostomus berkontribusi secara signifikan terhadap variasi komunitas antar habitat. Nilai R yang diperoleh dari ANOSIM menunjukkan bahwa perbedaan antar habitat tidak signifikan secara statistik, yang menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan dan kualitas air lebih berpengaruh terhadap distribusi moluska dibandingkan dengan jenis substrat habitat.
Copyrights © 2025