Era digital telah merevolusi pola komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya melalui media sosial yang kini menjadi arena utama pembentukan identitas dan narasi kebangsaan. Pancasila sebagai ideologi bangsa, menghadapi tantangan serius dalam ekosistem digital yang sarat dengan hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan menganalisis artikel dari jurnal terakreditasi SINTA dan Scopus terbitan 2019-2024 serta dokumen relevan lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran ganda yang sebagai ruang potensial penyemaian nilai-nilai Pancasila, sekaligus ladang subur bagi praktik komunikasi yang bertentangan dengan semangat persatuan, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Rendahnya literasi digital dan lemahnya aspek integrasi nilai Pancasila dalam pendidikan kewargaan yang menjadi faktor utama degradasi etika digital. Namun demikian, peluang tetap terbuka melalui strategi kolaboratif, seperti penguatan literasi digital berbasis nilai, pemanfaatan konten-konten kreatif serta sinergi antara negara, masyarakat, dan platform digital. Relevansi Pancasila di ruang siber hanya dapat dijaga jika nilai-nilainya dihidupkan dalam praktik komunikasi daring yang reflektif, inklusif, dan partisipatif. Dengan demikian, media sosial yang tidak hanya menjadi tantangan bagi ideologi bangsa, tetapi juga ruang strategis untuk merevitalisasi Pancasila secara kontekstual dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025