Beton merupakan material konstruksi yang banyak digunakan karena memiliki kenggulan seperti kuat tekan tinggi, kemampuan mengikuti bentuk cetakan, tahan air dan api, serta biaya perawatan yang relatif murah dengan umur pakai panjang.Produksi beton dalam skala besar memberikan tekanan pada ketersediaan bahan baku alam, khususnya agregat halus (pasir) yang penggunaannya terus meningkat seiring pembangunan. Pemanfaatan material lokal dan limbah industri sebagai substitusi agregat halus menjadi alternatif penting untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Salah satu material lokal potensial adalah serbuk batu kapur dari Kabupaten Bangkalan, Madura, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan cenderung menjadi limbah. Serbuk batu kapur mengandung senyawa SiO2, Al2O3, alkali, besi, juga kandungan Ca(OH)2 yang dapat meningkatkan sifat betonterutama mengurangi penyerapan air beton dan memperbaiki struktur mikro beton. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh substitusi serbuk batu kapur sebagai pengganti sebagian agregat halus terhadap nilai resapan beton. Metode campuran beton mengacu pada SNI 02-2834-2000. Terdapat lima presentase campuran yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 45%.Menggunakan benda uji berbentuk silinder ukuran 10cm x 20cm dengan total sample sebanyak 10 buah. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan serbuk batu kapur pada kadar 0%, 10%, dan 20% meningkatkan nilai resapan beton,sementara pada kadar 30% dan 45% nilai resapan menurun karena serbuk batu kapur mulai mengisi pori-pori kecil dalam beton, sehingga membuat beton menjadi lebih rapat dan sulit di tembus air.Penggunaan serbuk batu kapur yang berlebihan dapat mengganggu proses hidrasi dan menurunkan kualitas beton. Oleh harena itu, pemanfaatan serbuk batu kapur perlu dioptialkan agar dapat meninngkatkan kualitas beton tanpa mengurangi kemampuan kedap airnya.
Copyrights © 2025